Rindu tidak
bisa membangunkanmu dari tidur. Rindu hanya bisa menemanimu terjaga sepanjang
malam. Membuatmu bertanya apakah seseorang yang jauh dari pandanganmu itu juga
tengah mengalami hal yang sama. Membuatmu berharap kalau-kalau iya, seseorang
itu juga tengah merindukanmu. Bukan orang lain.
Rindu tidak
bisa menghentikanmu melakukan sesuatu. Rindu hanya bisa mengiringimu dalam
setiap hal yang kamu lakukan. Membuatmu berharap yang kamu kerjakan segera
selesai. Hanya agar kamu bisa kembali lebih awal. Entah untuk meratapi punggung
seseorang yang menjauh atau menantinya hadir lagi.
Rindu tidak
bisa memutar waktu seperti yang kamu harapkan. Rindu hanya bisa mengingatkanmu
bahwa ada hari-hari yang pernah kamu lewati bersama seseorang. Membuatmu
berharap hari-hari itu sudah kamu manfaatkan sebaik mungkin. Hanya agar ia bisa
selalu mengenangnya dengan baik pula.
Aku
bisa menulis demikian karena aku pernah mengalaminya. Aku pernah
merindukan seseorang, sesuatu, atau bahkan keduanya di waktu yang
bersamaan. Bahkan aku selalu seperti itu. Selalu, hingga rindunya
semakin menyiksa. Bahkan di akhir tahun ini, rindunya masih saja ada.
Lalu apa yang aku lakukan selama ini? Selama rindunya ada?
Seriously, I just go deal with that thing. Bukan apa-apa, tapi memang karena aku tahu dia tidak merindukanku.