'Hidup ini sungguh aneh, juga tidak adil. suatu kali hidup melambungkanmu setinggi langit, kali lainnya hidup mengempaskanmu begitu keras ke bumi. ketika aku menyadari dialah satu-satunya yang paling kubutuhkan dalam hidup ini, kenyataan berteriak ditelingaku dia juga satu-satunya orang yang tidak boleh kudapatkan. kata-kataku mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi percayalah aku rela melepaskan apa saja, melakukan apa saja, asal bisa bersamanya. tetapi apakah manusia bisa mengubah kenyataan?,
'Satu-satunya yang bisa kulakukan sekarang adalah keluar dari hidupnya. aku tidak akan melupakan dirinya, tetapi aku harus melupakan perasaan padanya walaupun itu berarti aku harus menghabiskan sisa hidupku mencoba melakukannya. pasti butuh waktu lama sebelum aku bisa menatapnya tanpa merasakan apa yang kurasakan setiap kali aku melihatnya. mungkin suatu hari nanti-aku tidak tahu kapan-rasa sakit ini akan hilang dan saat itu kami baru bertemu kembali,
'Sekarang, untuk saat ini saja, untuk beberapa detik saja, aku ingin bersikap egois. aku ingin melupakan semua orang, mengabaikan dunia, dan melupakan asal-usul serta latar belakangku. tanpa beban, tuntutan, ataupun harapan, aku ingin mengaku,
'Aku mencintainya..
Autumn in Paris, page 234
No comments:
Post a Comment